Pengikut

About Me

Foto saya
just an ordinary girl :)

UAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN MARIA SIANTURI 09-092

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 komentar:

psipddk3sks mengatakan...

(UAS) 1. Maria, coba beri alasan berdasarkan teori kognitif, mengapa di bulan April tidak ada posting di blog mu ini.

Maya Sianturi mengatakan...

Terima kasih sebelumnya, Bu, atas komentar yang Ibu berikan.

Pertanyaan Ibu ini akan saya coba kaitkan dengan teori kognitif Piaget.
Menurut sumber yang saya baca, arti "cognitive" menurut Piaget adalah sebuah pengertian.
Dalam teori ini, Piaget membagi empat periode yang berkolerasi dengan pertambahan usia, yaitu :
1. periode sensorimotor (0-2 tahun)
2. periode praoperasional (2-7 tahun)
3. periode operasional konkrit (7-11 tahun)
4. periode operasional formal dewasa (11 tahun sampai dewasa)

Saya akan mencoba menggali periode yang ke-4 dan menghubungkannya dengan pertanyaan yang Ibu berikan.
TAHAPAN OPERASIONAL FORMAL adalah periode terakhir perkembangan kogitif dalam teori Piaget. Taap ini mulai dialami sejak usia sebelas tahun dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik pada tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam putih, namun ada “gradiasi abu-abu” di antaranya. Atau dengan kata lain, pada tahap ini seseorang mempunyai inisiatif/keterampilan dalam melakukan sesuatu hal. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai tahap ini secara sempurna, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir atau dapat dikatakan terlalu monoton.

Jadi, menurut saya, mengapa tidak ada posting di blog saya pada bulan April ini karena pencapaian kognitif saya pada tahap operasional formal belum sempurna, Bu. Saya menjadi monoton, dan jika dihadapkan pada penjelasan teori tadi, saya belum dapat melihat "gradiasi abu-abu" yang terletak antara warna hitam dan putih.
Menurut saya itu saja, Bu. Dan saya akan berusaha mengembangkan kognitif saya agar tidak terlalu monoton dan mempunyai keterampilan untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya positif untuk dilakukan, seperti memposting blog.
Demikian jawaban saya, Bu. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih banyak, Bu.
:)

Maya Sianturi mengatakan...

terima kasih sebelumnya atas pertanyaannya, Bu :)
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Ibu dengan menggunakan teori Perencanaan dalam Proses Pembelajaran.

Pada dasarnya, peran seorang guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus mampu memotivasi siswa dengan sebaik-baiknya dalam proses pembelajaran, karena inti suatu pembelajaran terletak pada interaksi guru dengan siswa. Dimana guru melakukan kegiatan mengajar sedang siswa melakukan kegiatan belajar. Sehingga interaksi guru dengan siswa disebut juga proses belajar mengajar. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi para siswa.

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi banyak faktor, salah satu diantaranya adalah proses pelaksanaan. Pelaksanaan pembelajaran yang baik, dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula.
Menurut Banghart dan Albert Trull (Educational planning,1983) dalam Harjanto (Perencanaan pengajaran,1997 hal 3), makna perencanaan pengajaran dapat dilihat dari 3 dimensi, yakni karakteristik, perencanaan pengajaran, berusaha menggambarkan sifat-sifat aktivitas perencanaan pengajaran.

Penyusunan program pengajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik. Kurikulum, terutama perangkat pembelajarannya menjadi acuan utama di dalam penyusunan atau perencanaan suatu program pengajaran, namun kondisi sekolah dan lingkungan sekitar, kondisi siswa dan guru merupakan hal-hal penting yang juga perlu diperhatikan
1. Kurikulum
Dalam perencanaan atau penyusunan suatu program pengajaran, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kurikulum terutama perangkat pembelajarannya. Dalam perangkat pembelajaran telah tercantum Standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, tujuan pembelajaran, indikator serta alokasi waktu untuk mengajar materi tersebut. Dalam penyusunan program semester, rincian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diberikan, perlu juga memperhatikan waktu yang tersedia.
2. Kondisi Sekolah
Perencanaan program pengajaran juga perlu memperhatikan keadaan sekolah, terutama tersedianya sarana-prasarana dan alat bantu pelajaran, karena keduanya menjadi pendukung terlaksananya berbagai aktivitas belajar siswa.
Guru tidak mungkin melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam praktek menggunakan komputer apabila di sekolah itu tidak tersedia computer. Demikian juga halnya guru tidak mungkin menyuruh siswa-siswa mengadakan pengamatan terhadap tanaman, jika di sekolah/sekitar sekolah tidak ada taman
3. Kemampuan dan perkembangan siswa
Dalam program pengajaran, baik program semester maupun program mingguan/harian dapat dipandang sebagai suatu skenario tentang apa yang harus dipelajari siswa dan bagaimana mempelajarinya. Agar materi dan cara belajar ini sesuai dengan kondisi siswa, maka penyusunan program rencana pembelajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan siswa.
4. Keadaan Guru
Guru dituntut memiliki kemampuan dalam segala hal yang berkenaan dengan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, guru pun tidak selamanya sempurna dalam proses perencanaan pembelajaran. Ada kalanya guru memilki sebab-sebab tertentu sehingga hasil proses prencenaan dalam proses pembelajaran tidak maksimal.

Jadi menurut saya, janji Ibu untuk men-deliveri nilai namun belum terlaksana ada hubungannya dengan teori perencanaan di atas.
Berdasarkan teori di atas, mungkin banyak hal yang menyebabkan Ibu belum dapat men-deliveri nilai.
Mungkin karena Ibu sibuk, apalagi tugas dan kewajiban Ibu sebagai dosen yang menguras waktu Ibu maka dari itu pen-deliverian nilai sampai saat ini belum terlaksana. Dan sebagai mahasiswi, saya harus sabar dan mengerti dengan kondisi dan posisi Ibu.

Demikian jawaban saya atas pertanyaan ini, Bu .
Saya mohon maaf apabila ada kata-kata saya yang kurang berkenan.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih, Bu :)

psipddk3sks mengatakan...

Maya....
saya hargai usahamu untuk menyelesaikan UAS ini.
Walau pun untuk no.1 saya tidak begitu melihat jelas koneksi antara teori dengan uraian yang saya harapkan..
Di no.2, teori yang kamu uraikan cukup luas, namun kenapa uraian dengan permasalahannya sangat dangkal?

skor UASmu 80

Maya Sianturi mengatakan...

iya bu .
terima kasih banyak ya, Bu .
maaf kalau apa yang saya sajikan belum memuaskan .
sekali lag iterima kasih,Bu :)

Posting Komentar